I.PENDAHULUAN
I.I.Latar.Belakang
Masalah
penyakit tumbuhan akan selalu muncul sepanjang manusia mengusahakan tanaman
atau tumbuhan tersebut sebagai tanaman budidaya, dibidang kehutanan khususnya
di Indonesia hal ini mulai menjadi bahan pemikiran disaat mulai diusahakannya
jenis-jenis tanaman hutan secara monokultur, seperti jati, agathis, pinus,
mahoni, sengon, acacia, eucalyptus. Kondisi ini semakin menjadi persoalan jika
kerusakan-kerusakan yang terjadi menimbulkan kerugian ekonomi. Kerugian ekonomi
dalam jumlah yang besar akibat keruaskan yang disebabkan oleh penyakit secara
umum jarang terjadi meskipun pernah ada, dan sebenarnya kerusakan hutan yang
menimbulkan kerugian ekonomi dalam jumlah yang besar adalah akibat dari ulah
manusia, yaitu seperti terjadinya kebakaran dan penebangan liar. Meskipun
demikian kejadian suatu penyakit adalah salah satu proses yang terjadi di alam,
sehingga sangat perlu menjadi bahan pemikiran pada saat mengembangkan suatu
tanaman dimana manusia berperan didalamnya.
Patogen adalah organism penyebab penyakit tanaman. Patogen (pathos = menderita + gen = asal-usul) merupakan agen yang menyebabkan penderitaan (sakit).
Pada waktu sekarang telah dikenal banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam patogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai macam organ tanaman. Kenyataan ini akan menyulitkan dalam mempelajari penyakit pada tanaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka diadakan klasifikasi penyakit tumbuhan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari penyakit tumbuhan menurut kepentingannya masing-masing. sampai sekarang kita telah mengenal berbagai kretaria yang digunakan untuk maksud tersebut. Dengan demikian klasifikasinya dapat digolongkan berdasarkan antara lain:
Ø Bagian-bagian
tanaman yang terserang seperti penyakit akar penyakit buah penyakit batang,
penyakit daun dan sebagainya
Ø Macamnya
tanaman yang terserang seperti penyakit tanaman pangan, penyakit tanaman
sayuran, penyakit tanaman bunga bungaan, penyakit tanaman hutan dan sebagainya.
Ø Tanda penyakit dan gejala penyakit yang
disebabkannya seperti penyakit karat, gosong, luka api tepung, layu, bercak
coklat, busuk buah dan sebagainya
Ø Penyebaran
patogen tumbuhan sebelum mengadakan infeksi di lapangan seperti penyakit yang
ditularkan oleh tanah, air, serangga, biji dan sebagainya.
Ø Macamnya penyebab penyakit.Yang akan dipakai
dalam diktat ini ialah klasifikasi yang ke-4. Jika diadakan penggolongan
berdasarkan penyebab penyakit, maka penggolongan selanjutnya adalah sebagai berikut:
Ø Penyakit yang menular yang disebabkan oleh
cendawan, bakteri, virus, mikoplasma dan sebagainya.Penyakit yang tidak menular
yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan zat hara tertentu, keracunan
unsur kimia tertentu, kekurangan atau kelebihan air dalam tanah, kekurangan 02,
C02 , cahaya, polusi udara atau air, pH tanah dan sebagainya.(http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
Parasit
Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis). Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhan insektivora. (http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.htm2)
Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh kelompok pertama ini misalnya mistletoe. Contoh kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta), benalu, dan padma (Rafflesia).
Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis). Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhan insektivora. (http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.htm2)
Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh kelompok pertama ini misalnya mistletoe. Contoh kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta), benalu, dan padma (Rafflesia).
Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
Jamur dibagi menjadi 6 divisi :
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
Jamur dibagi menjadi 6 divisi :
1 Myxomycotina (Jamur lendir)
·
Myxomycotina merupakan jamur yang paling
sederhana.
·
Mempunyai 2 fase hidup, yaitu
·
fase vegetatif (fase lendir) yang dapat
bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
·
fase tubuh buah
·
Reproduksi : secara vegetatif dengan spora,
yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.
2 Oomycotina
2 Oomycotina
·
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak
bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
·
Vegetatif : yang hidup di air dengan
zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3
Zygomycotina
·
Tubuh multiseluler.
·
Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
·
Hifa tidak bersekat.
·
Reproduksi:
·
Vegetatif: dengan spora.
·
Generatif: dengan konyugasi hifa (+)
dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
4
Ascomycotina
Ø Tubuh
ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
Ø Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat
dan berinti banyak.
Ø Hidupnya:
ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes
(Lumut kerak).
Ø Reproduksi:
·
Vegetatif : pada jamur uniseluler
membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
·
Generatif: Membentuk askus yang
menghasilkan askospora.
5
Basidiomycotina
·
Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya
berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
·
Kebanyalcan anggota spesies berukuran
makroskopik.
6. Deuteromycotin
Nama
lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada
jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
LICHENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
(http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
Bakteri
Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan
berukuran renik (mikroskopis).
(http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
Bakteri dibagi menjadi 2 subkingdom, yaitu Arkhaebakteria dan Eubakteria. Perbedaan antara subkingdom arhaebakteria dan eubakteria adalah komposisi RNA ribosomnya. Subkingdom eubakteria adalah seluruh anggota bakteri selai arkhaebakteria. Eubhakteria ini sering dianggap sebagai bakteri yang sesungguhnya. (http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan membelah diri secara biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu transformasi , konjugasi dan transduksi.
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
Bakteri dibagi menjadi 2 subkingdom, yaitu Arkhaebakteria dan Eubakteria. Perbedaan antara subkingdom arhaebakteria dan eubakteria adalah komposisi RNA ribosomnya. Subkingdom eubakteria adalah seluruh anggota bakteri selai arkhaebakteria. Eubhakteria ini sering dianggap sebagai bakteri yang sesungguhnya. (http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan membelah diri secara biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu transformasi , konjugasi dan transduksi.
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
-
Bentuk batang / silindris.
-
Bentuk bulat / kokus
-
. Bentuk spiral / spirilium.
Virus
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Virus merupakan kesatuan ultramikroskopik yang terdiri dari satu atau dua bentuk asam nukleat yang dibungkus oleh senyawa protein kompleks (coat protein atau kapsid).
Gejala penyakit yang disebabkan oleh virus sangat bervariasi. Ada virus yang laten tanpa menimbulkan gejala, ada virus yang dapat menimbulkan gejala ke seluruh tubuh tanaman, mulai dari tidak berat sampai sangat berat. Virus tumbuhan biasanya disebarkan oleh serangga vektor golongan Aphid, leaf hoppers, Trips, tungau, lalat putih atau karena pembuatan okulasi, penyambungan atau oleh adanya kontak antara tanaman sakit dengan tanaman sehat.
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Virus merupakan kesatuan ultramikroskopik yang terdiri dari satu atau dua bentuk asam nukleat yang dibungkus oleh senyawa protein kompleks (coat protein atau kapsid).
Gejala penyakit yang disebabkan oleh virus sangat bervariasi. Ada virus yang laten tanpa menimbulkan gejala, ada virus yang dapat menimbulkan gejala ke seluruh tubuh tanaman, mulai dari tidak berat sampai sangat berat. Virus tumbuhan biasanya disebarkan oleh serangga vektor golongan Aphid, leaf hoppers, Trips, tungau, lalat putih atau karena pembuatan okulasi, penyambungan atau oleh adanya kontak antara tanaman sakit dengan tanaman sehat.
Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.(blogspot)
1.2 Tujuan Praktikum
a. Agar
mahsiswa dapat mengenal dan membedakan gejala penyakit tanaman
b. Agar
mahsiswa mengenal penyebab penyakit yang disebabkan penyakit berdasarkan gejala
dan tanda yang diamati khususnya disebabkan oleh cendawan,bakteri,virus.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyakit tumbuhan dan konsep
timbulnya penyakit
Penyakit
sebenarnya adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu dari organisme
tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal dengan sebaik-baiknya karena
adanya suatu gangguan. Tanaman dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu
secara biologi dan ekonomi maka penyakit tanamanpun mengandung unsur dua sudut
pandang ini. Dari segi biologi, tanaman adalah organisme yang melakukan
kegiatan fisiologis, sehingga dari segi ini penyakit tanaman adalah
penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak dapat melakukan kegiatan
fisiologis seperti biasanya. Rangkaian proses fisiologi itu dapat berupa: (1)
pembentukan cadangan makanan bahan dalam bentuk biji (busuk biji), akar
dan tunas, (2) pertumbuhan juvenile baik pada semai maupun perkembangan tunas (penyakit
layu pucuk dan daun), (3) perpanjangan akar dalam usaha untuk mendapatkan
air dan mineral (busuk akar), (4) transportasi air(layu vaskuler),
(5) fotosintesis (klorosis, bercak daun), (6) translokasi fotosintat
untuk dimanfaatkan oleh sel (kanker) dan (7) integritas structural (busuk
gubal, busuk pangkal batang). Dengan terganggunya proses fisiologis ini
tanaman memberikan respons dalam bentuk gejala. Adapungejala yang dimunculkan
sebagai respons tergangunya proses fisiologis adalah sebagai berikut :
A. Gejala Utama (Main Symptoms)
·
Pertumbuhan yang tidak normal, dapat melebihi
ukuran normal atau lebih kecil dari ukuran normal
·
Perubahan warna, baik pada daun, batang, akar,
buah, bunga.
·
Matinya jaringan, bagian-bagian tanaman menjadi
mengering
·
Layunya bagian dari tubuh tanaman
B. Gejala Lapangan (Field Symptoms)
·
Layunya tanaman secara keseluruhan
·
Nekrosis (matinya jaringan)
·
Perforasi (berlubang)-nya daun
·
Gall (bengkak) atau bintil dan bisul
·
Bercak daun
·
Busuk basah, berair dan busuknya jaringan
·
Busuk
kering, busuknya jaringan tetapi kering
·
Malformation (perubahan bentuk)
·
Oedeem,
batang mengalami pembengkakan
·
Mummifikasi, kondisi seperti mumi, rapuh dan
kering
·
Daun
mengeriting atau bergelombang
·
Erinose, keluarnya cairan dari kulit batang
·
Hexeem bezem, cabang-cabang tak berkembang dan
pendek seperti sapu
·
Kerdil
Dari
segi ekonomi, tanaman adalah penghasil bahan-bahan yang berguna bagi manusia,
sehingga dari segi ini penyakit tanaman adalah ketidakmampuanmenghasilkan bahan
yang dibutuhkan manusia sehingga manusia mengalami kerugian. Dari uraian
diatas, tanaman/pohon yang sakit dapat didefinisikan sebagai tanaman/pohon yang
mengalami gangguan fisiologis yang disebabkan oleh penyebab penyakit yaitu
pathogen yang kemudian gangguan ini dimunculkan dalam bentuk gejala dan dimana
kejadian ini secara ekonomis merugikan manusia. Dan kemudian yang menjadi
pertanyaan adalah bagaimana tanaman itu menjadi sakit? Hal inilah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu konsep bagaiamana tanaman dapat menjadi sakit.
2.2. Gejala penyakit tumbuhan
Timbulnya gejala penyakit
disebabkan karena adanya interaksi antara tanaman inang dan petogen.
Penanaman gejala fenyakit dapat didasarkan kepada tanda penyakit, perubahan
bentuk, tanaman, pertumbuhan tanaman dan sebagainya.
Penamaan gejala penyakit didasarkan
kepada bentuk patogen
yang terlihat pada bagian tanaman yang diserangnya
Parasit yang menyebabkan penyakit
pada tanaman pada umumnya membentuk bagian vegetatifnya di dalam jaringan
tanaman sehingga tidak tampak dari luar. Tetapi walaupun demikian ia
membentuk bagian reproduktifnya pada permukaan tanaman yang diserangnya atau
hanya sebagian tampak pada permukaan tersebut. Selan itu sering pula
pembentukan propagul dalam bentuk istirahat pada permukaan tanaman. (http://www.geocities.ws/bpurnomo51/das_files/das2.pdf)
Pada beberapa kasus hampir seluruh bagian dari
parasit termasuk, propagul vegetatif dan generatif terdapat pada bagian luar
tanaman sehingga dapat dilihat.
Dalam hubungan ini untuk penamaan penyakit dapat
didasarkan pada struktur patogen yang terlihat:
Sebagai akibat terganggunya pertumbuhan tanaman
oleh penyakit, maka akan terjadi perubahan pada tanaman dalam: Bentuk,
ukuran, warna, teksture dan lain-lain.
Perubahan
tersebut seringkali merupakan gejala yang khas untuk penyakit tertentu.
Tetapi adakalanya untuk satu macam penyakit menimbulkan lebih dari satu macam
perubahan. Sering kali patogen penyebab penyakit tersebut dapat diketemukan
pada jaringan yang terserang (internal) atau pada bagian permukan jaringan
(eksternal) dalam bentuk tubuh buah, sclerotium dan sebagainya.(Agrios,G.N.1996)
Perubahan dalam
warna.
Seringkali
warna hijau pada bagian tanaman yang terserang berubah menjadi warna kuning. Perubahan
tesebut dapat terjadi oleh berbagai berikut sebab :
Terjadi pembesaran secara abnormal
dalarn ukuran dari organ tanaman. Hal ini terjadi karena adanya perangsangan
terhadap jaringan tanaman untuk tumbuh secara berlebihan.Pembesaran organ
tanaman ini dapat terjadi karena hiperflasia atau hipertrofi
atau karena keduanya yang terjadi sekaligus.Hiperflasia: pembesaran dalam
ukuran secara abnormal karena bertambah dalam jumlah sel. Hipertrofi:
pernbesaran karena pertambahan besar dalam ukuran sel.Pertambahan besar
keadaan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk yang disebabkan oleh berbagai
penyakit:
Terjadinya kekerdilan ini sebagai
akibat adanya penghambatan daIam pertumbuhan. Seluruh tanaman atau hanya terbatas pada bagian tertentu saja dapat
menunjukkan gejala kerdil.
Keadaan
dimana sel tanaman atau ogran tanaman mati sebagai akibat adanya aktivitas
patogen.
Terdapat berbagai bentuk gejala nekrotik yang
disebabkan oleh berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang,
diserangnya:
|
||
2.3. Penggolongan
penyakit tumbuhan dan pathogen
Penyakit abiotik
Penyakit abiotik merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
penyebab penyakit noninfeksius atau tidak dapat ditularkan dari satu tanaman ke
tanaman lain, sehingga penyakit abiotik juga disebut penyakit noninfeksius.
Agen penyebab penyakit abiotik dapat dikelompokan menjadi banyak kelompok, 10
diantaranya akan disampaikan dalam tulisan ini.
1. Suhu
(temperatur) tinggi dan sinar matahari. Beberapa tanaman tertentu daapat
mengalami kerusakan dengan adanya suhu yang terlalu tinggi disertai dengan
sinar matahari terik. Daun-daun muda tanaman terutama tanaman semusim dapat
mengalami kelayuan permanen dan akhirnya mati. Warna daun berubah menjadi
coklat kemerahan. Gejala kerusakan inidisebut sun-scald. Kerusakan tanaman oleh
suhu tinggi dan sinar matahari yang terik ini dapat meningkat oleh keadaan
kelembaban yang terlalu rendah. Kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari
langsung pada suatu area biasanya relatif kecil dan pada tanaman-tanaman
pertanian biasanya kerusakannya juga sulit dibedakan dengan kerusakan yang
disebabkan oleh penyebab penyakit lain. Kerusakan ini biasanya dijumpai pada
tanaman-tanaman yang banyak mengandung air, seperti : tomat, kentang, tembakau,
dan tanaman-tanaman Cruciferae.
2. Suhu
(temperatur) rendah. Suhu rendah terutama akan menimbulkan kerusakan pada buah
dan sayuran. Kerusakan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya
kristal-kristal es intraseluler atau interseluler maupun keduanya. Selain itu
suhu yang rendah dapat menimbulkan lapisan frost pada tanah sehingga menghalangi
akar untuk menyerap air yang diperlukan untuk mengimbangi transpirasi yang
dilakukan oleh daun.
3. Oksigen
yang tidak sesuai. Blackheart pada kentang merupakan salah satu contoh penyakit
yang umum dijumpai karena kurangnya oksigen selama masa penyimpanan kentang di
gudang-gudang penyimpanan. Gejala penyakit ini berupa nekrotis pada umbi,
mula-mula berwarna kemerahan kemudian coklat kemerahan, coklat, coklat tua dan
akhirnya jaringan umbi berwarna hitam. Untuk memperkecil respirasi maka
sebaiknya umbi disimpan dalam ruangan yang bersuhu rendah (36–40oF).
Penyimpanan dalam ruangan bersuhu rendah ini dapat mengurangi penggunaan
oksigen dan cara ini juga dapat menghambat perkembangan bakteri dan jamur pasca
panen.
4.
Kelembaban tanah yang tidak sesuai. Keadaan tanah dengan kelembaban yang sangat
rendah dapat menimbulkan kelayuan permanen pada tanaman dan menyebabkan
kematian tanaman tersebut. Sebaliknya kelembaban tanah yang terlalu tinggi akan
menyebabkan terjadinya pembusukan akar dan bagian-bagian tanaman lain yang
berada di dalam tanah, sehingga juga aakan menyebabkan kematian tanaman.
5. Hujan es
dan angin. Kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hujan es tergantung pada
jenis tanaman, tingkat pertumbuhan tanaman, ukuran hujan es, dan keadaan cuaca
yang mengikuti hujan es tersebut. Kerusakan dapat berupa lubang-lubang kecil
sampai sobekan pada daun, sehingga terjadi pengguguran daun dan hancurnya
tanaman yang bersangkutan. Angin kencang dan hujan disertai angin kencang
menimbulkan beberapa bentuk kerusakan pada tanaman. Daun-daun tanaman dapat
sobek, tercabik-cabik dan basah, sehingga akan memudahkan terjadinya serangan
bakteri atau jamur. Angin yang sangat kencang dapat merobohkan tanaman,
sehingga terjadi kerusakan fisik dan memungkinkan terjadinya pembusukan.
6.
Keracunan mineral. Tanaman mempunyai tanggapan (respon) yang berlainan terhadap
keasaman tanah. Tanah yang bersifat asam dapat meracuni beberapa jenis tanaman
tertentu. Tanaman-tanaman yang mengalami keracunan akan menunjukan gejala yang
bervariasi dari perubahan warna (klorosis), layu, bercak, penebalan daun,
kerdil sampai mati.
7.
Defisiensi (kekurangan) mineral. Defisiensi mineral pada jenis tanaman yang
berlainan kemungkinan akan menunjukan gejala yang sama, akan tetapi sulit untuk
menentukan secara tepat mineral apa yang mengalami defisiensi. Ada 13 elemen
unsur mineral penting yang diperlukan tanaman, dan kekurangan salah satu atau
lebih unsur-unsur tersebut dapat menimbulkan penyakit tanaman. Unsur-unsur
tersebut yaitu : C, H, OS, K, P, N, B, Mn, Mg, Na, Si, Cl.
8. Senyawa
kimia alamiah yang beracun. Ada jenis tumbuhan tertentu yang menghasilkan
senyawa kimia yang bersifat meracun terhadap tumbuhan lain, misalnya : juglone
(5-hidroksi-1,4-napthoquinone) yang dihasilkan oleh pohon walnut
(black-walnut). Senyawa tersebut bersifat meracun terhadap tanaman tomat,
kentang, alfalfa, apel, dan beberapa tanaman lainnya.
9. Senyawa
kimia pestisida. Kerusakan tanaman yang termasuk kategori ini biasanya
disebabkan oleh :
a. Pemakaian pestisida yang salah, misalnya : salah jenis
pestisida, dosisnya tidak tepat, dan aplikasinya tidak sesuai.
b. Keracunan tanaman karena sisa-sisa pestisida yang menguap
(fumigan)
c. Residu pestisida yang fitotoksik
10. Polutan udara yang meracun. Polutan udara yang menimbulkan
kerusakan tanaman seiring dengan peningkatan jumlah industri dan pemanfaatan
energi di suatu daerah.
Penyakit Biotik
Penyakit biotik merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
suatu organisme infeksius bukan binatang, sehingga dapat ditularkan dari satu
tanaman ke tanaman lainnya. Organisme yang dapat menyebabkan suatu penyakit
tanaman disebut patogen tanaman. Patogen tanaman meliputi organisme-organisme
sebagai berikut :
1. Jamur. Jamur ada yang menyebut cendawan atau fungi. Jamur
merupakan mikroorganisme yang organel selnya bermembran (eukariotik), tidak
mempunyai klorofil, berkembangbiak secara seksual dan atau aseksual dengan
membentuk spora, tubuh vegetatif (somatik) berupa sel tunggal atau berupa
benang-benang halus (hifa, miselium) yang biasanya bercabang-cabang, dinding
selnya terdiri dari sellulose dan atau khitin bersama-sama dengan
molekul-molekul organik kompleks lainnya. Untuk keperluan praktis dalam
diagnose penyebab penyakit, jamur dibedakan berdasarkan ada tidaknya sekat pada
hifa dan cara perkembangbiakannya, sehingga jamur dibedakan menjadi empat
kelompok kelas, yaitu : Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan
Deuteromycetes. Hifa pada kelas Phycomycetes, tidak bersekat, sedangkan hifa
pada tiga kelas terakhir Ascomycetes, Basidio-mycetes, dan Deuteromycetes)
hifanya bersekat. Kelas Ascomycetes mempu-nyai hifa yang bersekat berpori dan
kelas Basidiomycetes mempunyai sekat dolipori, sedangkan kelas Deutero-mycetes
dapat bersekat berpori maupun dolipori. Pada tiga kelas pertama (Phycomycetes,
Ascomycetes, dan Basidiomycetes) perkembangbiakannya dilakukan secara seksual
dan aseksual, sedangkan pada kelas Deuteromycetes merupakan jamur hifanya
bersekat. Kelas Ascomycetes mempu-nyai hifa yang bersekat berpori dan kelas
Basidiomycetes mempunyai sekat dolipori, sedangkan kelas Deutero-mycetes dapat
bersekat berpori maupun dolipori. Pada tiga kelas pertama (Phycomycetes,
Ascomycetes, dan Basidiomycetes) perkembangbiakannya dilakukan secara seksual
dan aseksual, sedangkan pada kelas Deuteromycetes merupakan jamur
Gambar 1 : Perbedaan skematis sekat berpori dengan dolipori dan perbedaan hifa bersekat dan tidak bersekat
Gambar 2: Beberapa macam
spora jamur dan pembentukannya
Contoh jamur Phycomycetes yang menyebabkan penyakit pada tanaman
yaitu : Scleroperonospora maydis penyebab penyakit bulai pada jagung, Pythium
myriotylum penyebab penyakit busuk polong kaacang tanah, Phytophthora palmivora
penyebab penyakit busuk hitam pada kelapa, kelapa sawit, lada, durian, pepaya
dan kanker garis batang karet, Phytophthora theobromae penyebab penyakit busuk
buah kakao, Phytophthora cinnamomi penyebab penyakit kanker kayu manis,
Phytophthora infestans penyebab penyakit hawar daun kentang, Phytophthora
parasitica penyebab penyakit busuk batang tembakau.
Contoh jamur Ascomycetes
yang menyebabkan penyakit pada tanaman yaitu : Ceratocystis fimbriata penyebab
penyakit kanker pada kakao, kopi, mangga, kelapa, dan karet, Elsinoe fawcetti
penyebab penyakit kudis pada jeruk, Glomerella cingulata (fase seksual
Colletotrichum) penyebab penyakit antraknose pada berbagai tanaman,
Mycosphaerella berkeleyii dan Mycosphaerella arachidis (fase seksual
Cercospora) penyebab penyakit bercak daun kacang tanah.
Contoh jamur Basidiomycetes yang menyebabkan penyakit pada tanaman
yaitu Corticium salmonicolor (Upasia
salmonicolor) penyebab penyakit upas pada banyak tanaman tahunan, Exobasidium
vexans penyebab penyakit cacar daun teh, Hemileia vastatrix penyebab penyakit
karat daun kopi, Puccinia sorghi penyebab penyakit karat sorgum, Rigidoporus
lignosus (=Fomes lignosus) penyebab penyakit akar putih pada tanaman tahunan,
Ustilago scitaminea penyebab penyakit gosong pada tebu.
Contoh jamur Deuteromycetes yang menyebabkan penyakit pada tanaman
yaitu : Alternaria solani penyebab penyakit bercak daun kentang,
Botryiodiplodia theobromae penyebab penyakit busuk pada buah kakao, kelapa,
pisang, pepaya, dan ubi jalar, Cercospora coffeicola penyebab penyakit bercak
mata coklat pada kopi, Cercospora purpurea penyebab penyakit bercak blotch
apokat, Cercospora nicotianae penyebab penyakit bercak mata katak pada
tembakau, Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit antraknose pada
banyak tanaman, Fusarium oxysporum penyebab penyakit layu pada berbagai
tanaman, Pyricularia oryzae penyebab penyakit hawar daun padi dan beberapa
rerumputan.
2. Bakteri.
Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik bersel tunggal. Ada kurang lebih
200 jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tanaman. Jenis-jenis bakteri
ini terutama berbentuk batang dan hanya terdiri dari enam genus (marga), yaitu
:
i.
Agrobacterium dari famili Rhizobiaceae gram negatif
ii.
Corynebacterium dari famili Corynebacteriaceae gram positif
iii.
Erwinia dari famili Enterobacteriaceae gram negatif
iv.
Pseudomonas dari famili Pseudomonadaceae gram negatif
v.
Streptomyces dari famili gram positif
vi.
Xanthomonas dari famili Pseudomonadaceae gram negatif
Agrobacterium merupakan
bakteri berbentuk batang pendek, motil (dapat bergerak), flagella peritrik,
menyebabkan hipertropi yang berupa gall pada akar dan batang. Hanya ada 5 jenis
dari genus Agrobacterium yang merupakan patogen tanaman, dan yang paling
dikenal yaitu Agrobacterium tumefaciens yang menyebabkan penyakit crown gall
atau bengkak pada pangkal batang, akar, dan ranting tanaman gandum, anggur dan
mawar, Agrobacterium rhizogenes penyebab penyakit akar berambut (hairy roots),
dan Agrobacterium rubi penyebab penyakit bengkak pada batang, dahan, daun dan
bunga tanaman oleander.(Eka,B.2011)
|
III. BAHAN DAN METODE
3.1
Tempat dan waktu
Kegaiatan
Praktikum Acara 1 (Mengenala Gejala Penyakit Tumbuhan) dilakukan dengan
pengambilan sampel tanaman dan bagian tanaman bergejala dari lapangan dan
pengamatan dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Palangka Raya.Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin 09 april
2012 jam 15.15-17.00 WIB
3.2
Bahan dan Alat
Ada pun bahan
yang digunakan adalah bagian tanaman yang bergejala(gejala nekrotik yaitu:
wortel,daun mengkudu,Tomat,cabai.gejala hipoplastis yaitu:daun kacang, daun
papaya, gejala heperpalstis yaitu:daun jambu agung, buah kedondong)alcohol, aquadest,
kapas kertas tissue. Sedangkan alat
yang digunakan adalah mikroskop, loupe, obyek glass, cover glass, jarum pentul
dan silet.
3.3
Cara Kerja
Yang pertama
kita amati adalah gejala penyakit dan mengambil tanaman yang terkena penyakit
maupun penyakit tanaman, kemudian kita mengambil bagian yang terserang gejala
tersebut, lalu meletakan bahan tersebut dipreparat tambahkan air dan menutupnya
berlahan-lahan agar tidak ada gelembung udara, kemudian kita mengamati
dimikroskop kemudian gambarkan dan menyebutkan ciri-ciri atau penampakan
fisiologis dari gejala tersebut.
mengamati secara
mikroskopis penyebab penyakit dengan berdasarkan tanda yang tampak dan gambar
serta sebut bagian-bagiannya, lalu membuatlah Herbarium dengan berdasarkan
gejala spesifik dari penyakit tumbuhan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan gejala penyakit (makroskopis dan
pengamatan mikroskopis yaitu:
No
|
Bagian tanaman yang diamati
|
Nama Penyakit
|
Tipe gejala
|
Gejala yang diamati
|
Penyebab Penyakit
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
9.
10.
|
Wortel
Daun jambu
Daun Kacang
Daun mengkudu
Daun Pepaya
Buah Kedondong
Cabai
Tomat
Batang sawo
Parasit
|
Jamur
Kudis(scab)
Mozaik
Bercak daun
Rosed
Kudis
Antraknosa
Busuk Basah
Puru sawo
Bengkak batang
|
Nekrotis
Hiperpalstis
Hipoplastis
Nekrotis
Hipoplastis
Hiperpalstis
Nekrotis
Nekrotis
Hiperplastis
Hiperplastis
|
-Perubahan warna wortel
-Warna coklat kehitaman
-Bercak Kasar,agak menonjol.pecah-pecah
-Bercak kuning
-Bercak-bercak kuning
-Hitam kecoklatan
-Pertumbuhan ruas daunnya memendek
-Warna kecoklatan hampir kehitaman
-Terdapat bagian tanaman yang mengkerut
-Busuk
-basah
-mudah bengkak pada bagian tanaman
-terdapat bengkak menonjol pada bagian tanaman yang
terdapat parasit
|
Jamur
(Cendawan)
Bakteri
Virus
Jamur
Virus
Jamur
Colletrottrichum
Phytoptora Sp
Agrobacterium tumafaaciens
Tumafaclens
|
4.2. Pembahasan
4.2.1. Antraknosa
Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan
oleh Cendawan Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum
gloeosporioides Pens, penyakit antraknosa atau patek ini merupakan momok
bagi para petani cabai karena bisa menghancurkan panen hingga 20-90 % terutama
pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang
dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80
rH dengan suhu 32 derajat selsius biasanya gejala serangan penyakit antraknosa
atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena
sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya
berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah
atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman
dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu
daun dan batang yang menimbulkan
busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman. (Blogspot 2012)
busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman. (Blogspot 2012)
Pengendalian
Penyakit Antraknosa atau Patek:
- Melakukan
prendaman biji dalam air panas (sekitar 55 derajat Celcius) selama 30
menit atau perlakuan dengan fungisida sistemik yaitu golongan triazole dan
pyrimidin (0.05-0.1%) sebelum ditanam atau menggunakan agen hayati.
- Penyiraman
fungisida atau agen hayati yang tepat pada umur 5 sebelum pindah tanam.
- Memusnahkan
bagian tanaman yang terinfeksi, namun perlu diperhatikan saat melakukan
pemusnahan, tangan yang telah menyentuh (sebaiknya diusahakan tidak
menyentuh) luka pada tanaman tidak menyentuh tanaman/buah yang sehat, dan
sebaiknya dilakukan menjelang pulang sehingga kita tidak terlalu banyak
bersinggungan dengan tanaman/buah yang masih sehat.
- Penggiliran
(rotasi) tanaman dengan tanaman lain yang bukan famili solanaceae(terong,
tomat dll) atau tanaman inang lainnya misal pepaya karena berdasarkan
penelitian patogen antraknosa pada
pepaya dapat menyerang cabai pada pertanaman.
- Penggunaan
fungisida fenarimol, triazole, klorotalonil, dll. khususnya pada periode
pematangan buah dan terutama saat curah hujan cukup tinggi.. Fungisida
diberikan secara bergilir untuk satu penyemprotan dengan penyemprotan
berikutnya, baik yang menggunakan fungisida sistemik atau kontak atau bisa
juga gabungan keduanya.
- Penggunaan
mulsa hitam perak, karena dengan menggunakan mulsa hitam perak sinar
matahari dapat dipantukan pada bagian bawah permukaan daun/tanaman
sehingga kelembaban tidak begitu tinggi.
- Menggunakan
jarak tanam yang lebar yaitu sekitar 65-70 cm (lebih baik yang 70 cm) dan
ditanam secara zig-zag ini bertujuan untuk mengurangi kelembaban dan
sirkulasi udara cukup lancar karena jarak antar tanaman semakin lebar,
keuntungan lain buah akan tumbuh lebih besar.
- Jangan
gunakan pupuk nitrogen (N) terlalu tinggi, misal pupuk Urea, Za, ataupun
pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi.
- Penyiangan
/ sanitasi gulma atau rumput-rumputan agar kelembaban berkurang dan
tanaman semakin sehat.
- Jangan
menanam cabai dekat dengan tanaman cabai yang sudah terkena lebih dahulu
oleh antraknosa / patek, ataupun tanaman inang lain yang telah terinfeksi.
- Pengelolaan
drainase yang baik di musim penghujan.
Agen
hayati yang sering digunakan dalam pengendalian antraknosa adalah : Actinoplanes,
Alcaligenes, Agrobacterium Amorphospongarium, athrobacter dll, dan ini
biasanya bisa didapat di balai perlindungan tanaman Deptan. Namun perlu
diperhatikan bila kita menggunakan agen hayati sebaiknya kita tidak menggunakan
pestisida kimia, karena akan menyebabkan kematian pada agen hayati tersebut.((http://tohariyusuf.wordpress.com/2010/01/11/anthraknosa-atau-patek-pada-tanaman-cabai/)
4.2.2. Mozaik
Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora
arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat
dan hitam pada daun dan batang.
|
|
Penyakit
Tanaman Disebabkan Virus
Virus merupakan jasad renik yang dapat hidup di temat yang
hidup (seperti organ hewan dan tumbuhan). Kali ini pembahasan tertuju
pada Penyakit Tanaman Disebabkan Virus yang banyak sekali menyerang. pada
dasarnya dampak yang ditimbulkan antara virus yang satu dengan virus yang lain
berbeda sangat. berikut adalah uraian singkat tentang Penyakit Tanaman
Disebabkan Virus :
Penyakit virus belang
menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil akibat serangan penyakit
virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Penyakit
belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang
Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah
gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau
kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya
bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar.
a terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.(blogspot)
Penykit
ini menyerang pada padi tepatnya pada bagian daun padi. Intensitas serangan
bergantung pada tingkat ketahanan varietas padi dan umur tanaman pada saat
terinfeksi. Gejalanya tampak pada perubahan warna pada daun muda menjadi kuning
oranye dimulai dari ujung daun, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan
pertumbuhannya terhambat. Gejala penyakit tersebar mengelompok, hamparan
tanaman padi terlihat seperti bergelombang karena adanya perbedaan tinggi
tanaman antara tanaman sehat dan yang terinfeksi.(blogspot)
Penykit ini menyerang
pada padi tepatnya pada bagian daun padi. Intensitas serangan bergantung pada
tingkat ketahanan varietas padi dan umur tanaman pada saat terinfeksi.
Gejalanya tampak pada perubahan warna pada daun muda menjadi kuning oranye
dimulai dari ujung daun, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan
pertumbuhannya terhambat. Gejala penyakit tersebar mengelompok, hamparan
tanaman padi terlihat seperti bergelombang karena adanya perbedaan tinggi
tanaman antara tanaman sehat dan yang terinfeksi.(blogspot)
Virus yang menyerang tanaman ini adalah virus TYMV (Turnip
Yellow Mozaik Virus). Penyakit ini menyrang bagian daun tanaman lobak. Gejala
yang bisa diamati adalah lobak menjadi berwarna kuning (menguning).
4.2.3. Cendawan
Cendawan entomopatogen adalah organisme
heterotrof
yang hidup sebagai parasit pada serangga. Cendawan entomopatogen merupakan salah satu jenis
bioinsektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman.Cendawan
entomopatogen termasuk dalam enam kelompok mikroorganisme yang dapat
dimanfaatkan sebagai bioinsektisida, yaitu cendawan,
bakteri,
virus,
nematoda,
protozoa
dan ricketsia.
Proses infeksi
cendawan entomopatogen terhadap inangnya (serangga) dibagi menjadi fase parasit
dan fase saprob. Penyerangan pada
serangga inang
dilakukan melalui penetrasi langsung pada kutikula.
Pada awalnya spora
cendawan melekat pada kutikula, selanjutnya spora berkecambah melakukan
penetrasi terhadap kutikula dan masuk ke hemosoel. Cendawan akan
bereproduksi di dalamnya dan membentuk hifa. Serangga akan mati,
sedangkan cendawan akan melanjutkan siklus hidupnya dalam fase
saprob. Setelah tubuh serangga inang dipenuhi oleh massa miselium,
tubuh tersebut akan mengeras dan berbentuk seperti mumi yang berwarna putih,
hijau, atau merah muda. Setelah itu spora akan diproduksi untuk menginfeksi
inang lainnya.
4.2.4. kerdil
Penyebabnya
yaitu diserang oleh Bakteri dengan gejala bercak-bercak kasar,terbatas dan agak
menonjol,kadang agak pecah-pecah.dibagian tersebut terdapat sel-sel yang
berubah menjadi sel-sel daun.kadang-kadang berombak dan bentuknya seperti
krupuk,sehingga gejala ini disebut juga kerupuk.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktium dapat disimpulkan gejala penyakit tumbuhan
timbul akibat masuknya pathogen kedalam jaringan tumbuhan dan menyebabkan
terjadinya infeksi sehingga terjadinya perubahan pada sel atau jaringan
tumbuhan.
Virus
dapat dipisahkan dari sel inang menjadi molekul-molekul mikroprotein dan dari
keadaan murni ini virus dikatakan dalam fase pasif. Molekul mikroprotein ini
benar-benar merupakan senyawa kimia, baru setelah kristal mikroprotein ini
masuk ke dalam sel-sel inang yang sesuai, maka kristal mikroprotein akan
kembali ke sifat-sifat menyerupai organisme, dan inilah yang disebut fase
aktif. Virus tanaman yang telah dimurnikan dan telah diketahui
komponen-komponen kimia penyusunnya mempunyai ciri-ciri kesamaan kimia yang
sama.
Virus tersusun atas sebuah
mantel pelindung yang disebut kapsid dan tersusun atas protein. Bagian inti
virus yang disebut nukleokapsid tersusun atas asam nukleat. Asam nukleat virus
tanaman sebagian besar berbentuk RNA (ribonucleic acid), sedangkan virus hewan
dan manusia sebagian besar berbentuk DNA (dioxyribonucleic acid). Akhir-ahkir
ini virus telah banyak menimbulkan kerugian ekonomi terhadap hasil-hasil
pertanian.
Beberapa
jenis virus mampu menyerang banyak macam tanaman inang tetapi ada pula yang
hanya mempunyai satu tanaman inang spesifik. Gejala penyakit yang disebabkan
oleh virus sangat bervariasi. Ada virus yang laten tanpa menimbulkan gejala,
ada virus yang dapat menimbulkan gejala ke seluruh tubuh tanaman, mulai dari
tidak berat sampai sangat berat. Gejala penyakit untuk satu virus penyebab
dapat bervariasi dari tiga sampai enam macam gejala yang berbeda. Gejala
penyakit yang disebabkan oleh virus lebih tampak pada bagian tanaman yang baru
tumbuh. Virus tumbuhan biasanya disebarkan oleh serangga vektor golongan Aphid,
leaf hoppers, Trips, tungau, lalat putih atau karena pembuatan okulasi,
penyambungan atau oleh adanya kontak antara tanaman sakit dengan tanaman sehat.
Contoh virus penyebab penyakit tanaman yaitu : virus mosaik tembakau (tobacco
mosaic virus) ditularkan oleh Aphids, virus mosaik ketikun (cucumber mosaic
virus) ditularkan oleh Aphids, virus pucuk keriting (curly-top virus)
ditularkan oleh leaf hopper, virus layu berbercak (spotted wilt virus)
disebarkan oleh thrips.
Mikoplasma dan MLO (mycoplasma like organism). Mikoplasma juga
merupakan mikroorganisme prokariotik seperti bakteri yang organel-organelnya
tidak bermembran. Informasi genetiknya berupa rantai DNA yang berbentuk cincin
dan terdapat bebas dalam sitoplasma. Mikoplasma tidak mempunyai dinding sel dan
hanya diikat oleh unit membran berupa triple-layered, mempunyai sitoplasma,
ribosom, dan substansi inti yang tersebar dalam sitoplasma. Mikoplasma dapat
berbentuk ovoid sampai filamen (benang) dan kadang-kadang berbentuk menyerupai
hifa bercabang-cabang dan biasanya dijumpai di dalam jaringan di luar sel-sel
inang. Mikoplasma like organisme (MLO) tanaman biasanya terdapat dalam cairan
floem. Berbeda dengan mikoplasma, MLO dapat tumbuh pada sitoplasma sel-sel
parenkhim floem. MLO sering dijumpai membentuk koloni
DAFTAR PUSTAKA
Agrios,
G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University.
Yogyakarta.
Eka,
B. 2001. Gejala Penyakit Tumbuhan. http:ekaboymaster.blogspot.com
Diakses 12 April 2012.
(http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar